Apa yang paling menyita perhatian Anda satu dua hari terakhir ini? Demo mahasiswa yang menuntut dibatalkannya kenaikan harga BBM? Gempa di Cina yang membunuh hingga lebih dari 8000 orang? Thomas Cup? Piala Eropa?
Sejanak saya memang memperhatikan isu-isu di atas. Tapi kemudian terus mengusik dan membuat hati tidak tenang adalah ketika menyimak semua berita tentang korupsi. Bikin sesak.
Saking seringnya kasus dugaan korupsi terungkap, membuat saya senewen. Bahkan pernah apathis. Saat seperti itu saya sering ingin menjadi jaksa atau polisi atau Malaikat pencabut nyawa, agar sang koruptor tak membuat banyak dalil agar bebas dari jeratan hukum.
Semakin pintar mereka berkicau, semakin banyak uang di kantong, semakin besar peluang mereka untuk bisa bebas. Hukum kita bisa dibeli. Pengacara kita bisa diatur dengan nominal. Negara kita tinggal menunggu kolaps.
Andai saya berlebihan uang, ingin rasanya menyewa semua ruang billboard yang tersedia di seluruh kota, untuk menampilkan wajah-wajah koruptor. Agar tak hanya mereka yang malu, tapi juga keluarga dan organisasinya. Tentu saja keluarga dan organisasinya harus kena hukuman juga, meskipun tidak langsung. Justru agar sang koruptor bisa jera sejera-jeranya. Termasuk memberikan efek mawas diri buat orang lain. Kalau tidak demikian, spekulasi para pelaku akan terus bertahan dan bermunculan.
Comments