Sepertinya keputusan tepat memilih hari Senin, 29/09, untuk memulai perjalanan mudik ke kampung istri di Cirebon. Kekuatiran akan terhadang macet sama sekali tidak terjadi. Jalanan lengang selengang-lengangnya. Atau mungkin karena kami memilih jalur Serdang yang meskipun agak panjang rutenya, namun tak banyak dipilih pemudik lain yang lebih suka mengambil jalur tol pentura. Berangkat jam 6.30, jam 11an sudah tiba di Cirebon. Itupun setelah beberapa kali istirahat.
Sebetulnya, saya selalu senewen dengan rencana mudik yang dirancang istri. Saya sering tak tahan membayangkan macet yang bisa sewaktu-waktu mencegat. Apalagi jika melihat tayangan tv tentang segala kesengsaraan yang dialami para pemudik. Maklum, puluhan tahun saya hanya menghabiskan 1 sampai 2 jam saja untuk bertemu keluarga besar, dari Jakarta ke Bogor. Makanya saya tak pernah menyebut itu sebagai mudik. Well, things change and I have to deal with them.
Kali ini rombongan jadi lengkap karena ada Basil, my little son.
Comments