Kawasan Trusmi di Cirebon sudah dikenal lama sebagai kawasan penghasil batik. Beberapa kali saya mengunjungi toko-toko penjaja batik dan para perajinnya. Namun tiap kali ke sana, rasanya masih saja ada yang mengganjal.
Sebuah tempat agar terkenal, banyak dikunjungi wisatawan, dan terus dikunjungi, memerlukan formula yang tepat. Tak sekedar memasarahkan pada kehendak pasar. Formula ini yang tak berhasil saya endus. Yang saya dapatkan seolah datang syukur tak datang terserah atau beli syukur tak beli terserah.
Saya ingin jadi pemikir untuk merancang Trusmi agar lebih menjual di kemudian hari.
Comments