Sepertinya film 'Laskar Pelangi' sedang digandrungi orang dimana-mana. Presiden SBY saja nonton. Sayang gak pake beli karcis. Seorang sahabat sampai menonton lebih dari satu kali.
Sebagus apa, sih, film yang disutradarai oleh Riri Reza itu? Haruskah saya menontonnya? Saya mencoba mengingat-ingat film terakhir yang saya tonton: Denias? Ah, itu kan sekian tahun lalu!
Saya bukan anti film lokal. Cuman ingin menghindari kritikan diri sendiri saja. Saya penggemar film. Sangat tinggi tuntutan saya terhadap mutu sebuah karya. Saya akan mengomentari cerita, acting para pemain, pemilihan actor/actrees, tata suara, tata lampu, ini itu... Makanya kalau menonton film yang dibuat asal, suka capek sendiri.
Film Indonesia sedang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pecinta film barat akan kecewa dengan fenomena ini. Dari empat buah studio yang dimiliki suatu bioskop, bisa tiga bahkan semua studio memutar film dalam negeri.
Mungkin ini menunjukkan bangkitnya perfilman Indonesia yang pernah mati suri. Kini, hampir setiap minggu, ada saja film yang diluncurkan. Tema yang ditawarkan pun beragam sehingga penonton memiliki pilihan sesuai selera.
Kebangkitan film Indonesia perlu kita dukung. Namun, sebaiknya juga para pembuat film harus menunjukkan tanggung jawabnya untuk hanya membuat film-film yang berkualitas.
So, haruskah saya pergi ke bioskop untuk menonton Laskar Pelangi?
Comments