Iklan layanan masyarakat yang dikeluargkan oleh Departmen Agama yang kearap diputar di televisi akhir-akhir ini saya rasa membingungkan. Jarak Indonesia ke Arab Saudi saya rasa hingga kapanpun tak akan pernah berubah. Setidaknya, tiga kali ungkapan jarak disebut pada iklan tersebut: "Jarak semakin jauh, harga semakin mahal". Kecuali jika 'jarak' yang dimaksud adalah bukan pengertian sebenarnya satu tempat ke tempat lain. Tapi lebih kepada 'jarak hati' antara keinginan dengan tindakan.
Harga makin mahal memang iya. Tapi mestinya juga jika dihitung jujur, harga yang berlaku tak akan semahal itu. Apalagi jika dilihat dari pelayanan yang didapat oleh jemaah haji Indonesia selama di sana, tak sebanding dengan harga yang dikeluarkan. Beberapa waktu lalu, ada pihak independen yang mencoba menghitung setiap variabel harga yang sebelumnya telah ditentukan oleh Departemen Agama. Nyatanya, memang telah terjadi penggelembungan harga untuk setiap variabel yang disebutkan. Saya jadi teringat sebuah artikel koran, konon katanya departemen yang apling korup di negara kita adalah Departemen Agama. Padahal mestinya 'jarak' yang paling dekat antara Tuhan dengan departemen-departemen adalah Departemen Agama. Karena banyak orang 'suci' di sana.
Comments