Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2009

Take Me Out

Untuk kedua kali saya menonton acara tv saduran 'Take Me Out' lewat Indosiar. Ada lucu, ada haru, ada kasihan. Cukup menghibur. Cari jodoh dalam hitungan menit. Sebagian berhasil dapat pasangan, sebagian lain harus gigit jari karena tidak terpilih. Ada kesan tak percaya, bagaimana mungkin chemistry bisa muncul dalam waktu sedemikian singkat? Atau tidak usah dipikir, tokh ini hanya sebuah permainan? Well, sebagai sebuah usaha, program ini memang sangat luar biasa dan penuh kejutan.

Selamat Jalan Jacko

Michael Jackson meninggal. Tentu saja mengagetkan. Pernah sejumlah lagunya sangat saya suka. Dan masih saya suka terlepas dengan kehidupannya yang kontroversial. Dia manusia hebat, tentu saja.

Orphanage

Seorang ibu akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kembali anaknya yang hilang, meskipun itu hanya seorang anak hasil adopsi. Siapa nyana, usaha pencarian anaknya ini menggiring dia ke masa lalu, ke masa dimana dulu dia pernah menjadi bagian dari panti asuhan yang lalu telah berubah menjadi rumah seperti yang sekarang dia tempati. Misteri tentang kematian anak-anak yang memiliki banyak kekurangan hingga tak satu pun orang tua mau mengadopsi. Ibu yang kehilangan anak ini lalu harus mengulang permainan-permainan masa kanaknya untuk mengumpulkan berbagai petunjuk dimana dia harus menemukan anaknya. Petunjuk itu didapatnya dengan susah payah hingga ia berhasil menemukan anaknya yang hilang. Bukan itu saja, ia pun berhasil bertemu dengan teman-teman masa kecilnya. Meskipun ia harus memasuki dunia lain. Dunia kematian. Sebuah film hantu yang sangat tidak menyeramkan. Dan saya suka.

RCTI Keliru Menyinetronkan Manohara

Saya kaget dan kecewa mendapati RCTI terlibat dalam agenda setting murahan Manohara. Sebagai stakeholder, saya protes. Apa yang dilakukan RCTI dengan terus menerus menayangkan Manohara lewat infotanment dan news program lainnya, bahkan sekarang menyinetronkan kisah hidup Manohara, terlepas itu fiksi atau berdasarkan kisah hidupnya, saya rasa adalah sebuah kekeliruan besar. Seolah RCTI telah melakukan keberpihakan buta pada pihak yang belum tentu benar. Bahkan jika pun benar, mestinya pemberitaan berimbang. Dimana kode etik jurnalisme yang selama ini dijunjung RCTI? Saya jatuh kasihan sama RCTI. Karena ingin mengejar rating dan omzet iklan, segala jalan dihalalkan.

The Hearth is A Dark Forest

Hatimu adalah samudra terdalam dan bahkan hutan tergelap. Jangankan orang lain, kadang kamu sendiri akan terkejut dengan kenyataan betapa sulitnya mengerti isi hati. Lalu, sebesar apa ukuran hatimu untuk bisa menyimpan segala kecewa, resah, luka, dan marah? The Heart is A Dark Forest akan mewakili segala kegelisahan kamu ketika pasanganmu menghianati. Atau setidaknya ketika kamu merasa telah tak dianggap oleh dia. Anda masih bisa melakukan hal mengejutkan untuk mengekpresikan kekecewaan.

How to Live?

Bagaimana seharusnya hidup? "Makan atau dimakan", kata seorang paman tokoh utama dalam film How to Live?, yang kemudian diadopsi bulat-bulat olehnya. Untuk bisa bertahan agar tidak 'dimakan' oleh orang lain, kita mesti agresif, berinisiatif, dan berani ambil resiko. Hal-hal yang kemudian merubah hidup seseorang atau dua orang atau lingkungan dimana kita hidup. Alangkah bagus bertanya pada orang-orang yang selama ini kita anggap sebagai pemberi naseihat tentang bagaimana seharusnya hidup di jalani. Namun mungkin kita perlu ingat bahwa cara hidup seseorang yang baik dan benar belum tentu cocok dengan cara hidup kita. Maka, bijaksanalah. Bahkan, mungkin cara tepat untuk bertanya bagaimana seharusnya hidup adalah dengan kehadiran seorang bayi. Film asing ini menarik ditonton. Terutama karena mengalir dengan sangat rapi, dinamis, penuh kejutan.

Debat Capres yang 'Manis' Karena Anies

Menyaksikan debat capres dan cawapres beberapa waktu lalu di Trans 7, rasanya gemas sekali. Bukan debat namanya. Para kandidat terlihat tidak saling keberatan dengan pernyataan dari kandidat lain. Esensi debat tak berasa sama sekali. Semua berlaku sopan, tidak saling menyerang. Cenderung saling pamer intelektual, meskipun untuk ini, Megawati paling tak memiliki bobot karena sering kali berputar-putar bicara ini-itu jauh dari inti persoalan. Rektor Universitas Paramadina, Anies Bawesdan, yang menjadi pemandu acara, sama sekali tak bisa mengendalikan suasana. Ada dua hal yang saya anggap sebagai faktor kegagalan dari acara itu. Pertama, format acara yang memang sengaja dibuat aman. Kedua, Anies yang seolah masih 'kejatuhan duren' karena mendapat kesempatan sepanggung dengan para calon presiden maupun wakil presiden. Kebanggan diri ini telah menyulitkan dirinya untuk bertugas dengan baik. Kekaguman beliau terhadap para calon orang besar telah membuat dirinya terlalu santun, ewuh p...

Protes di Teheran

Seorang sahabat, mengirim pesan melalui Facebook. Menanyakan apakah saya mengikuti demo-demo yang yang terjadi di Iran belakangan ini? Saya terpaku. Iya, di Iran, khususnya di Teheran sedang terjadi banyak demonstrasi. Saya tak begitu mengikuti. Hal yang saya tahu, mungkin benar, demo itu dipicu oleh ketidakpuasan warga Iran atas hasil pemilu yang menjadikan Mahmoud Ahmadinejad menang kembali sebagai presiden. Apakah kejadian di Iran ini mengingatkan kita pada peristiwa tahun 1998 di Indonesia? Tanya sahabat saya lagi. Segera saya googling . Apakah segawat itu? Berita-berita luar negeri di koran dan TV yang mengudara di Jakarta sepertinya tak begitu mengkuatirkan. Begitu saya saksikan di youtube maupun blog-blog pribadi, betul saja. Kengerian sepertinya tumbuh dari penjuru ibu kota. Semua lapisan masyarakat turun ke jalan. Kebrutalan dan hiruk pikuk terjadi dimana-mana. Korban bergelimpangan. Kota chaos. Demo juga terjadi di luar Iran, seperti di Chicago. Di Indonesia, demo dilakukan ...

Ketika Semangat Menulis Hilang

Mungkin sudah setahun lebih saya tak lagi produktif menulis di blog. Dulu rasanya semua serba mudah. Ide mengalir deras, energi penuh, waktu selalu ada. Sekarang semuanya serba mampet. Apa demikian? Mungkin karena kesibukan? Mungkin kurang fokus? Mungkin sudah tak peka lagi, tak ada semangat, tak ada tantangan. Entahlah. Padahal sesungguhnya, selalu ada keinginan untuk memulai. Menulis tentang apa saja. Tak harus tentang hati, bisa tentang kondisi politik saat ini, tentang Basil (anak saya), atau tentang sahabat-sahabat. Bismillah. Saya akan mulai lagi terapi menulis.

Happy Hour with Basil

Baru potong rambut. Pulang dari rumah sakit, rasanya pengen sekali membuang jejak kesakitan. Saya yang gondrong, dipangkas hingga tinggal 1 cm. Basil juga ikut digunduli.