Seorang sahabat berteriak tak akan pilih SBY, dia lebih suka pilih satu dari yang lainnya. Tapi dia tak menyebutkan siapa. Dalam percakapan telepon dengan seorang sahabat lain, sahabat saya yang ini pun lantang tak akan pilih SBY. Alasannya, SBY terlibat dalam mendesain kekisruhan DPT. "Pilih siapa?" tanya saya. Tak ada jawaban jelas.
Tidak pilih SBY tapi tak berani menyebutkan siapa yang dipilih. Masih LUBER? Tidak. Tapi asumsi saya mereka malu menyebutkan apakah Megawati atau JK, karena mereka sendiri sadar bahwa dua pemimpin partai ini memang kurang layak diperhitungkan jika harus disandingkan dengan SBY.
Saya yakin di balik semua ini, black campaign-lah yang telah menutup mata hati sahabat-sahabat saya. Isu DPT, neoliberlism, dan agama, menjadi materi kampanye hitam yang bagi pribadi-pribadi tertentu bisa menjadi alasan kuat untuk menghindar tokoh yang terlibat di dalamnya.
Comments