Saya mengamati bagaimana hasil pemilu dan pemilihan presiden di republik kita yang compang camping. SBY yang menang ternyata tak otomatis menang. Anggota DPR atau DPRD yang menang, ternyata juga tak pasti menang. Semua serba membingungkan.
Saya teringat ketika mendapat kabar dari seorang pejabat dari sebuah perusahaan asing di Jakarta, yang mana saya memenangkan pitching sebuah event besar yang sangat bergengsi. Segera saya menyiapkan pasukan dan segala tetek bengek yang diperlukan dalam event. Namun tiba-tiba, ketika begitu banyak waktu, tenaga, pikiran, dan uang sudah saya investasikan, keputusan kemenangan saya dianulir. Saya dinyatakan tidak lolos dalam presentasi. Hah?
Seorang sahabat sudah begitu tenang telah memiliki seorang kekasih dan tengah bersiap untuk meminangnya sebagai isteri. Namun apa daya ketika kekasihnya justeru menjatuhkan pilihan pada pria lain untuk dijadikan suami.
Membayangkan apa yang sudah kita miliki pun sesungguhnya adalah bukan milik kita, membuat mual.
Saya teringat ketika mendapat kabar dari seorang pejabat dari sebuah perusahaan asing di Jakarta, yang mana saya memenangkan pitching sebuah event besar yang sangat bergengsi. Segera saya menyiapkan pasukan dan segala tetek bengek yang diperlukan dalam event. Namun tiba-tiba, ketika begitu banyak waktu, tenaga, pikiran, dan uang sudah saya investasikan, keputusan kemenangan saya dianulir. Saya dinyatakan tidak lolos dalam presentasi. Hah?
Seorang sahabat sudah begitu tenang telah memiliki seorang kekasih dan tengah bersiap untuk meminangnya sebagai isteri. Namun apa daya ketika kekasihnya justeru menjatuhkan pilihan pada pria lain untuk dijadikan suami.
Membayangkan apa yang sudah kita miliki pun sesungguhnya adalah bukan milik kita, membuat mual.
Comments