Suatu ketika saya dipasangkan dengan seseorang dalam sebuah tim oleh sebuah kepanitiaan. Karena saya lebih sreg dengan seseorang yang lain, saya minta keputusan panitia itu untuk mengganti pasangan saya. Saya membayangkah bakal terjadi hal-hal seru jika saya berpasangan dengan seseorang pilihan saya.
Waktu berjalan, peristiwa demi peristiwa bergulir. Saya menyadari bahwa ternyata hal-hal indah yang saya bayangkan sama sekali tak terjadi.
Saya tak berani menyatakan kecewa karena itu artinya menyesali keputusan yang saya buat. Saya hanya menghela nafas, mestinya saya menerima saja apa yang telah ditetapkan.
Seni menerima. Pelajaran yang harus saya selami setiap kali agar terhindar dari penyakit hati. Belajar menerima, belajar ikhlas, meluhurkan hati.
Comments