Di luar rencana, saya bertemu sahabat saya, orang Bangladesh. Dia sedang menemani teman-teman perempuannya belanja. Lihat, dia jadi porter untuk banyak belanjaan. Hahaha. Dia tinggal di sebuah apartemen sewa di kota. Saya berkesempatan mampir. Saya memang punya rencana untuk mencari rumah atau apartemen untuk keluarga saya nanti jika mereka sudah gabung. Tapi 250 dolar seminggu rasanya mahal juga untuk saya.
Tak lama di sana, saya pamit sambil berpikir mencari tempat yang nyaman untuk bisa membaca buku. Tak jauh dari apartemen sahabat saya itu, ada sebuah katedral besar yang cantik, yang baru selesai direnovasi. Di sekitarnya, ada beberapa pohon tua yang rindang yang kelihatannya sangat enak untuk rebahan bersantai. Sedapnya.
Dulu, ketika saya terobsesi dengan fotografi, setiap melihat bangunan tua selalu saya lahap bahkan hingga ke detailnya. Sekarang, sekedar untuk saya kagumi. Tak ada lagi energi untuk mengeksplorasi. Minat saya sedang ke penelitian. Saya ingin jadi peneliti, bukan fotografer lagi.
Comments