Source: Zine.rukukineruku.com |
Entah bagaimana, bisa-bisanya Pramudya Ananta Toer hadir dalam mimpi. Saya tahu dia, karya-karyanya, termasuk masa lalunya. Tapi tak satu pun karyanya saya baca. Apa mungkin karena sekian hari lalu, ketika saya berkumpul dengan sejumlah mahasiswa Indonesia di Murdoch University, sekilas mereka membahas film tentang Pram yang mereka tonton?
Mungkin saja. Satu hal yang membuat saya salut, ideologi dan kekerasan hati dia. Termasuk nasib baiknya yang bisa bertahan hidup dari segala kekejaman pemerintah yang berkuasa pada jamannya.
Comments