Menghitung hari sebelum tiba waktunya untuk terbang ke Jakarta. Membayangkan bisa berkumpul dengan keluarga, bertemu sahabat-sahabat, berburu kuliner jalanan, kemacetan... Antara excited dan miris. Ketika Januari-Februari lalu saya pulang, perasaan campur aduk itu juga ada. Lalu, pelan-pelan rasa kangen Perth menyeruak. Berdebar karena akan memulai projek PhD.
Sekarang pun tidak ada bedanya. Tapi saya berusaha sebisa menetralisir perasaan. Karena sesungguhnya, antara nyaman dan tidak. Tidak nyaman karena saya meninggalkan proposal yang belum selesai. Padahal waktu sangat berharga sekali sementara hal-hal penting banyak yang perlu dilakukan segera.
Comments