Ternyata, hubungan satu dengan negara lain sangatlah rawan konflik, terutama jika bertetangga. Seperti Iran-Irak yang membuat yang memiliki sejarah panjang perang antar keduanya. Sekarang yang sedang dalam tahap menghangat adalah konflik dua Korea. Saya percaya setiap pemimpin paham mengenai kerugian-kerugian yang bakal dihadapi dari sebuah peperangan. Namun seringkali harga diri sebagai bangsa mengalahkan hitung-hitungan matematika kerugian perang.
Saya kagum dengan presiden SBY yang tidak terpancing untuk terkonfrontasi saat menghadapi Malaysia atas sejumlah kasus dengan negeri semenanjung ini. Iyalah, persoalan dalam negeri saja masih banyak yang tak terurus, ini lagi harus ditambah dengan perang yang tentunya akan menghabiskan energi, uang, dan sumber daya lain.
Saya teringat dengan ajakan-ajakan dari sebagian masyarakat Indonesia yang menginginkan kita berseteru dengan Malaysia: dari orang awam hingga anggota dewan. Menggelikan dan patut dikasihani orang-orang seperti itu. Mereka kira perang hal sederhana. Apa yang kita cari dari sebuah peperangan? Kemenangan? Percayalah, tak akan ada yang menang bagi pihak-pihak yang terlibat perang kecuali kekalahan. Kalah meredam ego terutama.
Semoga perang antara dua Korea tak terjadi. Semoga tak ada lagi perang di negara mana pun. Kita harus melihat perang sebagai tindakan orang frustasi yang tak mensyukuri hidup dan kehidupan. Hanya pemimpin egois dan rakyat pesimis yang melihat perang sebagai suatu hal yang penting untuk dilakukan.
Comments