Hari-hari pertama menempati rumah yang sekarang saya tinggali, rasanya mata sepet juga menemukan banyak poster peringatan dari para penghuni utama - mereka yang memiliki kontrak dengan agen perumahan. Di pintu masuk, di dapur, di kamar mandi... Jengah. Apalagi, jika kemudian saya tertangkap basah tidak melakukan sesuai dengan instruksi yang ditempel, mereka tak segan-segan akan menegur langsung. Misalnya, masuk rumah dengan tetap menggunakan sepatu atau ada ceceran air di lantai kamar mandi setelah saya shower-an.
Namun belakangan saya mencoba berempati, terutama ketika mereka sedang pulang kampung, dan saya tinggal dengan dua penghuni lain. Sejak tak ada yang melakukan pengawasan, aturan jadi kendor. Saya pikir, ternyata penting juga memberi instruksi-instruksi demikian. Meksipun saya tetap berusaha patuh pada poster itu, tapi ternyata dua penghuni lain tidak! Akibatnya, kamar mandi berantakan, toilet kotor, dapur apa lagi.
Mencoba bijaksana di usia yang nyaris sepuh ini, saya berdamai dengan 'membereskan' segala ketidakberesan tanpa perlu ribut. Lagian, bukan bagian saya untuk menegur mereka. Sederhananya, jika saya senggang, saya rapikan. Jika tidak, yeah, tunggu saya punya waktu senggang dan mood bagus.
Comments