Tekait dengan tsunami yang melanda Jepang, sebuah judul berita online menarik perhatian saya: Apa kabar Miyabi? Apakah dia selamat dari bencana itu?
Konon dua film nasional sudah dibintangi artis porno asal Jepang ini. Kehadirannya di layar perak tanah air tidaklah mulus. Sejumlah aksi protes bermunculan dimana-mana menentang keterlibatan dia.
Konon pula, Miyabi telah bertobat untuk tidak lagi terlibat dalam film-film kategori xxx. Jika memang demikian, mestinya pihak produser film di Indonesia yang mengontrak dia terlebih dahulu menyiapkan sebuah strategi komunikasi agar kehadirannya di kancah hiburan Indonesia tidak menjadi kontroversi yang merugikan. Kontroversi harus, tapi tidak menjadi bumerang. Syukur-syukur jika orang jadi simpatik.
Saya jadi teringat dengan upaya saya dan sejumlah sahabat melakukan strategi komunikasi terhadap 'kelahiran' Tiara Lestari, model majalah Playboy beberapa waktu lalu yang ingin berkarir di Indonesia. Sejumlah langkah disiapkan, dipikirkan, diujicobakan, hingga akhirnya hasilnya bisa dipetik dengan manis. Tiara Lestari bertobat, ingin pulang tanpa diadili, dan ternyata masyarakat memaafkan dengan mudah karena namanya orang bertobat masak harus dihalangi?
Begitulah. The power of communication strategy. Ah, jadi kangen melakukan gerilya komunikasi lagi.
Comments