Salah seorang mantan mahasiswa saya bertanya, setelah selesai kuliah ini, apa rencana saya. Saya jawab belum tahu, yang membuat dia kaget. "Udah kuliah jauh-jauh, masak belum tahu rencana setelah selesai mau apa?" Saya tertegun sejenak. Buru-buru saya meralat.
Pertanyaan yang menyengat. Menyadarkan saya bahwa saya harus selalu punya rencana dan cita-cita jelas.
Sejujurnya, andai saya bebas memutuskan setelah kuliah S3 ini selesai saya mau apa, mungkin saya akan sangat bersenang hati. Nyatanya, sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi negeri yang berangkat kuliah karena beasiswa dari uang pinjaman kampus ke pihak lain, tentu diharapkan saya harus kembali ke kampus, mengabdi di sana. Keinginan untuk menjajal kemampuan mengajar atau bekerja di luar negeri mestinya dihapus.
Tentu, saya punya sejumlah ambisi pribadi, sudah saya rencanakan. Selain mengajar, misalnya, saya ingin melakukan banyak penelitian dan menulis buku. Saat ini, menjalani peran sebagai mahasiswa PhD adalah ikhtiar untuk menjadikan diri saya berkemampuan untuk menjadi peneliti dan penulis. Saya juga berkeinginan menghimpun mahasiswa untuk melakukan sebuah pemberdayaan yang bisa menguntungkan mereka dan fakultas, dan saya juga, dong.
Cita-cita yang sederhana. Sementara waktu pulang masih satu setengah tahun lagi, saya ingin mengasah kemampuan saya sebagus mungkin. Supaya bisa menjadi bekal yang baik. Selebihnya, saya serahkan pada masa depan.
Comments