Seorang pria bertelanjang dada tengkurap di sebuah balai. Saya mendekat. Ada larik-larik berkilau seperti sisik di punggungnya. Saya penasaran dan menanyakan hal itu kepada dia. Pria muda itu bercerita, dia sesungguhnya adalah ular dan siap berubah diri. Dia melanjutkan bercerita, tentang sebuah legenda ular menelan orang yang kemudian orang yang ditelan itu akan berubah menjadi empat cawan emas. Dia bilang akan menelan saya.
Saya terkejut. Tapi juga tidak bertindak apa-apa. Pasrah karena pikir saya mungkin itu sudah takdir. Sebersit juga terpikir, mungkin lebih baik bagi saya menjadi sesuatu yang kelak akan berguna bagi orang lain setelah saya mencadi semacam cawan.
Tanpa bilang ya, saya pejamkan mata. Saya mendengar dan merasakan sesuatu di samping saya berproses. Saya membayangkan orang itu telah berubah menjadi ular sanca yang besar. Saya begidik. Apalagi ketika taring-taring ular itu mulai menyentuh punduk... Seketika saya membuka mata, berubah pikiran. Saya tak mau jadi benda mati meskipun itu sebuah cawan berbahan emas. Saya terbangun.
Comments