Bagi saya, menonton film ini ibarat melakukan pilgrim ke masa lalu, ketika hampir setiap minggu dengan teman-teman kantor ke bioskop: Kelapa Gading, TIM, atau Megaria. Cari yang murah saja. Sementara jalan cerita dan segala tetek bengek teknik film, saya abaikan. Tak bagus soalnya.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments