Skip to main content

Mimpi Pulang dan Nyaris Ditembak

Gawat. Dua kali terbangun tengah malam karena mimpi, setelah itu tak bisa tidur lagi dengan baik. 

Mimpi saya malam ini, saya lari ke atap sebuah gedung karena diuber seorang penjahat bersenjata. Di atas gedung sebetulnya sudah siap siaga sejumlah tentara Amerika yang memang sudah merencakan aksi ini untuk menangkap orang itu. Sayangnya, saya begitu pe-de bisa diselamatkan oleh para tentara itu. Begitu penjahat tiba di atap, saya tak siaga, para tentara pun sedang lengah karena penjahat tiba terlalu cepat, saya kena todong pistol. Sementara saya tak bisa memberi isyarat apa pun kepada para tentara, saya sudah pasrah akan ditembak mati oleh penjahat itu. Namun orang itu berubah pikiran. Tanpa diketahui oleh tentara, ia melarikan diri dan membiarkan diri saya tak berdaya... Terbangun, deh. 

Malam sebelumnya, mimpi saya tentang kepulangan saya ke Indonesia. Saya berada dalam pesawat yang sedang landing, tidak di Cengkareng melainkan di jalan di depan rumah Ibu saya di Bogor. Lho, memang bisa? Ah, namanya juga mimpi...

Saya rasa, rencana saya pulang dan bepergian lagi benar-benar telah mengganggu bawah sadar saya.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Forum Rektor se-Asia

Saya dan sahabat-sahabat dari Fakultas Ekonomi UNJ, sedang jumpalitan menyelenggarakan forum rektor se-Asia. Nama acaranya "Asian University Presidents Forum 2009". Persiapan sudah sejak setahun lalu. Perjuangan yang merepotkan karena harus berbagi waktu, tenaga, dan pikiran untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang juga menuntuk konsentrasi. AUPF ini berlangsung dari 18 tanggal hingga 21 Oktober. Event ini diadakan di hotel Borobudur. Namun tak sekedar di hotel ini saja kegiatan berlangsung karena kami juga memilih beberapa lokasi lain untuk bermacam kegiatan seperti Town Hall gubernuran, Gedung Arsip, Cafe Batavia, Segarra Ancol, Museum Sejarah, dan Istana Bogor. Untuk event ini, saya mengambil peran sebagai External Relations. Itu job utamanya, tapi ketika waktunya tiba, apa saja dikerjakan untuk membantu bagian-bagian lain yang keteteran. Bekerja dengan orang-orang yang belum pernah bekerja dan orang-orang yang pernah bekerja dengan latar belakang motivasi yang beragam, lumaya

Super Deal 2 Milyar, Super Rekayasa?

ANTV bersimbiosis dengan STAR TV. Secara revolusioner statsiun TV ini melakukan pembenahan. Maka program-program unggulan diluncurkan. Berminat dengan kemilau dan bakat Farhan, mereka berani mengontrak secara ekslusif lelaki asal Bandung yang sebelumnya tumbuh subur di lading kreatif Trans TV, dengan nilai rupiah yang menjuntai. Namun program talk show yang dikomandani Farhan setiap malam itu hingga kini belum bisa dikatakan sukses. Lalu, muncullah acara kuis Super Deal yang mempesona jutaan pemirsa karena nilai hadiahnya yang mencapai 2 milyar Rupiah. Siapa yang tak ingin ketiban rejeki sebanyak itu? Kali ini, Nico Siahaan yang berkesempatan membawakan acara. Untuk meningkatkan awareness public terhadap acara kuis Super Deal, baliho besar-besar dipasang nyaris di setiap perempatan jalan Jakarta, entah kalau di luar kota. Lalu secara mengejutkan, sepasukan guru yang menjadi peserta kuis tiba-tiba tampil dan berhasil mendapatkan uang senilai dua milyar! Fantastis