Kematian Osama bin Laden, disambut beragam pendapat. Ada yang bersuka cita, ada juga yang menghujat, hanya karena yang mematikan pria berjanggut panjang itu adalah Amerika. Entah jika yang menangkap dia itu tentara Pakistan sendiri atau bahkan Arab Saudia.
Saya tentu senang Obama telah meninggal, berharap sebagian dari kekacauan yang terjadi di muka bumi meredup. Saya memimpikan planet ini damai dan tenang. Membiarkan perang hanya ada di masa lalu. Masa kini dan nanti, mestinya kita hadapi dengan lebih kalem.
Saya senang bukan karena kematian Osama, tapi meniadakan simbol yang identik atau diidentikkan dengan kekerasan itu berarti melumpuhkan kekuatan dari kekerasan itu sendiri. Semoga saja ancaman teror yang sempat terlontar dari para pengikut Osama tidak benar-benar terwujud. Sudahi.
Saya muslim, tapi tak gelap mata. Saya tidak memuja Amerika, tak membencinya juga; tak mengagumi negara-negara Arab, tak menghakimi mereka juga; tak setuju tak anti-Israel pula. Saya hanya salut pada pihak-pihak yang memperjuangkan perdamaian dan tak simpati terhadap siapa pun yang menyebar kebencian. Saya tak melihat agama sebagai alasan, apalagi tanah air. Damai untuk semua, untuk semua alasan. Titik.
Osama telah mati. Terorisme mestinya mati juga. Jika ada yang gelisah dengan kelakuan dari orang-orang lain, selalu ingat: "selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka". Pikirkan saja diri kalian dan keluarga kalian, tidak usah sibuk memikirkan diri orang lain dengan memaksakan kehendak bahwa orang lain harus mengikuti cara kalian hidup.
Diam-diam saya berharap, gembong-gembong kekerasan di Indonesia juga ditiadakan...
Comments