Skip to main content

Hoax from Captain Steve Rogers

With due respect,Pardon me for this letter. This is a genuine matter of utmost importance and immense mutual benefit which must be kept highly confidential.It is with genuine interest and trust that I have contacted you.I know you would be surprised to read from someone relatively unknown to you before now,I have a very desperate need for assistance and have summed up courage to contact you. I found your contact particulars in an address journal,My name is (Capt Steve Rogers),I am an American soldier, serving in the Military with the army's 3rd infantry division and I am seeking your kind assistance to move the sum of Twenty Five million United States dollars ($25,000,000 MILLIONS US DOLLARS ) to you , as far as I can be assured that my share will be safe in your care Until i complete my service here.

This was quite an illegal thing to do, but i tell you what! no compensation can make up For the risk we have taken with our lives in this hell hole, of which my closes friend Was killed by a road side bomb last time in the battle field.One Passionate appeal i will make to you is not to discuss this matter with anybody, should You have reasons to reject this offer, please and please destroy this message as any Leakage of this information will be too bad for the u.s. soldier's here in Iraq. I do Not know how long we will remain here; month of May was the deadliest month for us out Here.


Totally,we lost 127 men and i have been shot, wounded and survived two suicide Bomb attacks by the special grace of god.This and other reasons i will mention later Has prompted me to reach out for help. We plan on using diplomatic means to shipping the money out as military cargo, using diplomatic immunity.This is the reason for contacting you.Once the funds get to you,take your 30% out and keep our own 70%.The only thing we require from you is just for you to help us find a safe place where the funds can be sent to,because Iraq is a war zone. If you are interested get back for more details with the email below,I honestly want this matter to be resolved immediately: capt.steverogers@gncn.net



May god bless you and your family,
Capt. Steve Rogers.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Billboard Udud

Pemprov DKI serius untuk menelikung para perokok aktif. Setelah mengeluarkan larangan merokok di beberapa kawasan, disusul dengan larangan beriklan bagi produsen rokok di jalan-jalan protokol. Mestinya, mulai Maret lalu, billboard iklan rokok yang semarak di sepanjang Sudirman, Gatot Subroto, dll itu tak sudah tak boleh lagi terpasang. Namun, pengecualian bagi pemasang iklan yang masa tayangnya belum habis, ditunggu hingga akhir masa kontrak. Sesederhana itukah? Seperti bisa ditebak, larangan-larangan apa pun yang diberlakukan pasti selalu diikuti sebuah koalisi kolusi. Tak ada hukuman bagi pengiklan iklan yang masih memasang billboardnya di sana walaupun tenggang waktu sudah terlewat. Yang terjadi adalah, adanya perpanjangan kontrak sebelum tenggang waktu itu habis. Sehingga iklan-iklan rokok itu akan terus terpasang selama masa kontrak yang diperpanjang. Jika perlu, kontrak untuk jangka waktu hingga masa kepemimpinan Sutiyoso berakhir. Sambil berharap, pemerintah provinsi yang baru a...

Payudara di Televisi Kita

Stasiun televisi kita, makin sering menampilkan program tv dengan bumbu payudara. Mungkin untuk menarik minat penonton. Semakin banyak penonton yang menyaksikan tayangan-tayangan mereka, rating acara akan membumbung, dan pengiklan datang. Namanya kompetisi, ya, bo. Tengok saja panggung dangdut, panggung penari, peragaan busana, hingga seserahan sambutan pun tak luput dari sajian payudara. Beberapa siaran langsung, lainnya siaran tunda. Katakan, 'munculnya' payudara di acara tersebut adalah sebuah insiden. Sangat maklum jika kejadian tersebut terjadi pada siaran langsung. Namun jika tayangan itu bukan langsung dan masih juga kecolongan? Please, deh. Jika peristiwa-peristiwa itu memang tak dikehendaki bersama, demi amannya, apa sebaiknya pihak stasiun membuat rambu-rambu khusus perihal busana seperti apa saja yang boleh digunakan oleh siapapun yang akan disorot kamera? Tentunya tanpa harus memasung demokrasi berekpresi.