Skip to main content

Fraud: Ms Clare

hello dear

My names are clare Justin Yak. Age 22 years old, am a University undergraduate. My nationality is Southern Sudan and I am the daughter of late Dr.Justin Yak , my father was the former Minister for SPLA Affairs and Special Adviser to President Salva Kiir of South Sudan for Decentralization. My father Dr. Justin Yak, my mother Including other top Military officers and top government officials where on board when the plane crashed on Friday May 02,2008. You can read more about the crash through the below

site: plsease kindly click on the site below http://news.bbc.co.uk/2/hi/africa/7380412.stm. Some months after the burial of my father, my uncle conspired With my step mother and sold my father's properties to a Chinese Expatriate.live nothing for me

On a faithful morning, I opened my father's briefcase and found out the documents proof that cover the sum worth USD$5.6 million dollars. I saw this documents in the portfolio box of my late father.The contents in the portfolio box are so many documents of my late father's properties and values. The fund USD$5.6million dollars was the one written in my name as the next of kin,and and I have confirmed from the bank in Burkina faso. I travelled to Burkina Faso to withdraw the fund so that I can start a better life and take care of myself.

But the Bank manager whom I met in person told me that my father's instruction to the bank was the money be release to me only when I present a trustee who will help me and invest the money overseas and also my refugee status is prohibited by the law of Burkina Faso to withdraw the money. He advised me to seek for a trustee who will represent me and clear the money or transfer to his/her bank account.

Right now I want an honest, trustworthy, sincere and God fearing person to help me and present himself/ herself to the Bank as my trustee so that he/she will receive the money in his/her bank account because I have determined to invest the money abroad where I have chosen to live a peaceful life.I have chosen to contact you after my prayers and I believe that you will not betray my trust. But rather take me as your own sister
I shall appreciate an urgent message indicating your ability and willingness of helping me sincerely
Thanks a lot in anticipation of your quick reply.

yours friend

miss clare.

Comments

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Billboard Udud

Pemprov DKI serius untuk menelikung para perokok aktif. Setelah mengeluarkan larangan merokok di beberapa kawasan, disusul dengan larangan beriklan bagi produsen rokok di jalan-jalan protokol. Mestinya, mulai Maret lalu, billboard iklan rokok yang semarak di sepanjang Sudirman, Gatot Subroto, dll itu tak sudah tak boleh lagi terpasang. Namun, pengecualian bagi pemasang iklan yang masa tayangnya belum habis, ditunggu hingga akhir masa kontrak. Sesederhana itukah? Seperti bisa ditebak, larangan-larangan apa pun yang diberlakukan pasti selalu diikuti sebuah koalisi kolusi. Tak ada hukuman bagi pengiklan iklan yang masih memasang billboardnya di sana walaupun tenggang waktu sudah terlewat. Yang terjadi adalah, adanya perpanjangan kontrak sebelum tenggang waktu itu habis. Sehingga iklan-iklan rokok itu akan terus terpasang selama masa kontrak yang diperpanjang. Jika perlu, kontrak untuk jangka waktu hingga masa kepemimpinan Sutiyoso berakhir. Sambil berharap, pemerintah provinsi yang baru a...

Payudara di Televisi Kita

Stasiun televisi kita, makin sering menampilkan program tv dengan bumbu payudara. Mungkin untuk menarik minat penonton. Semakin banyak penonton yang menyaksikan tayangan-tayangan mereka, rating acara akan membumbung, dan pengiklan datang. Namanya kompetisi, ya, bo. Tengok saja panggung dangdut, panggung penari, peragaan busana, hingga seserahan sambutan pun tak luput dari sajian payudara. Beberapa siaran langsung, lainnya siaran tunda. Katakan, 'munculnya' payudara di acara tersebut adalah sebuah insiden. Sangat maklum jika kejadian tersebut terjadi pada siaran langsung. Namun jika tayangan itu bukan langsung dan masih juga kecolongan? Please, deh. Jika peristiwa-peristiwa itu memang tak dikehendaki bersama, demi amannya, apa sebaiknya pihak stasiun membuat rambu-rambu khusus perihal busana seperti apa saja yang boleh digunakan oleh siapapun yang akan disorot kamera? Tentunya tanpa harus memasung demokrasi berekpresi.