Hari pertama Basil sekolah kemarin siang. Rada ribet karena saya punya sejumlah kegiatan lain yang jadualnya berdempetan. Untung jarak kampus ke kindie lumayan dekat.
Dari pagi saya sudah di kampus. Basil manut saja ketika saya cekoki kartun. Rencana, siangnya saya punya meeting dengan pembimbing thesis. Ada sejumlah pekerjaan yang harus saya selesaikan untuk dibahas.
Pekerjaan belum rampung, saya sudah harus ke sekolah Basil. Seharian ini dia terlihat nervous. Bangun siang, misalnya. Lalu tak mau pakai seragam. Terus bikin banyak alasan supaya tak perlu ke sekolah.
Jam 12.30 sampai 14.45 untuk hari pertama. Saya rasa itu pintar. Anak secara bertahap diperkenalkan ke suasana sekolah biar tak kaget.
Anak saya sempat nangis ketika saya tinggal. Tapi tentu saja saya harus tega. Setelah itu saya segera kembali ke kampus, melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
Dalam seminggu ini, total saya punya meeting hingga tigs kali dengan pembimbing. Bagus benar. Biasanya susah sekali untuk bisa bertemu. Saya sedang menyekesaikan kuesioner. Rada was-was karena kuatir thesis tidak selesai dalam tiga tahun.
Dan, keasyikan meeting, waktu sekolah bubar sudah lewat. O, nooo. Saya buru-buru berkemas. Membayangkan anak itu pasti sudah pucat pasi.
Ah, untunglah segalanya baik. Sekolah Basil lancar, pekerjaan saya juga lancar.
Dari pagi saya sudah di kampus. Basil manut saja ketika saya cekoki kartun. Rencana, siangnya saya punya meeting dengan pembimbing thesis. Ada sejumlah pekerjaan yang harus saya selesaikan untuk dibahas.
Pekerjaan belum rampung, saya sudah harus ke sekolah Basil. Seharian ini dia terlihat nervous. Bangun siang, misalnya. Lalu tak mau pakai seragam. Terus bikin banyak alasan supaya tak perlu ke sekolah.
Jam 12.30 sampai 14.45 untuk hari pertama. Saya rasa itu pintar. Anak secara bertahap diperkenalkan ke suasana sekolah biar tak kaget.
Anak saya sempat nangis ketika saya tinggal. Tapi tentu saja saya harus tega. Setelah itu saya segera kembali ke kampus, melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
Dalam seminggu ini, total saya punya meeting hingga tigs kali dengan pembimbing. Bagus benar. Biasanya susah sekali untuk bisa bertemu. Saya sedang menyekesaikan kuesioner. Rada was-was karena kuatir thesis tidak selesai dalam tiga tahun.
Dan, keasyikan meeting, waktu sekolah bubar sudah lewat. O, nooo. Saya buru-buru berkemas. Membayangkan anak itu pasti sudah pucat pasi.
Ah, untunglah segalanya baik. Sekolah Basil lancar, pekerjaan saya juga lancar.
Comments