Awal semester enam, semester terakhir seharusnya. Banyak progres yang sudah saya capai, banyak hal lain yang belum selesai. Pengennya ngebut, tapi banyak aspek yang bisa mempengaruhi. Misalnya?
Awal Agustus lalu, mestinya uang kuliah saya sudah dibayarkan. Tapi entah kenapa, pihak koordinator beasiswa belum juga berindak. Mungkin belum ada uang. Well, setidaknya mereka ngasih kabar, biar saya tidak panik karena sudah hampir dua minggu telat dan sudah dikasih peringatan juga sama pihak kampus. Setidaknya ini mengganggu pikiran. Biarpun cuma sedikit.
Setiap hari saya harus juga jaga anak. Waktu belajar saya, jadi tak banyak. Kemana istri? Dia bekerja. Jika tidak bekerja, tak dapat uang tambahan padahal uang beasiswa sangat minim. Mau ngasih usul supaya mereka di tinggal saja di Jakarta? Gue jitak loe.
Alasan lain, saya punya dua supervisor yang kurang perhatian sama mahasiswa bimbingannya. Banyak pihak mengusulkan untuk laporkan mereka ke otoritas kampus. Dua kali pernah saya laporkan. Tak berubah. Tinggal tunggu waktu yang tepat, saya akan laporkan lagi.
Selebihnya, saya masih bersemangat untuk bisa selesai akhir tahun ini. Sebetulnya mungkin saya punya kesempatan untuk perpanjang satu semester lagi. Tapi lagi-lagi, koordinator beasiswa saya di Jakarta tak pernah memberikan kabar yang pantas. Rasanya, pengen saya kursuskan mereka ke Interstudy atau John Robert Power atau ke Purwatjaraka School sekalian. Biar tahu bagaimana aturan berkorespondensi. Bukan saya tak berterima kasih diurusi mereka. Tapi kalo tidak profesional, kan sebaiknya cari orang lain yang mau kerja dan mau bertindak pintar. *Curhat.
Ayo, tetap semangat. Hari minggu ini, satu bab harus selesai.
Comments