Semua urusan tiba-tiba berkumpul pada waktu yang bersamaan: mengurus visa, mencari rumah, dan ngedit thesis. Tulisan ini tentang pengurusan visa lanjutan.
Meleset dari jadual pulang, akhirnya saya harus perpankang visa yang masa berlakuknya hanya sampai 15 Maret minggu depan. Rada mepet-mepet, karena ternyata banyak banget dokumen yang harus dipersiapkan dan tak semuanya bisa tersedia secepatnya. Belum lagi informasi yang simpang-siur perihal surat-surat apa saja yang dibutuhkan. Ketika saya baca-baca lagi formulir untuk perpanjangan visa, di sana tercantum saran agar pelamar sebaiknya menelpon dulu ke kantor imigrasi sebelum melakukan tindakan apa-apa. Akhirnya saya telpon, ternyata dokumen yang diminta tak sebanyak yang saya persiapkan. Syukurlah.
Karena jumlah anggota keluarga saya bertambah, saya tak bisa melamar online seperti pada umumnya pelamar lain. Maka, setelah semua dokumen yang diperlukan lengkap, Jumat pagi kemarin, saya poskan. Tak perlu datang kata petugas imigrasi. Tinggal menunggu kabar selanjutnya, apakah mereka perlu data tambahan atau tidak. Sampai saat ini, saya belum tahu berapa biaya yang akan mereka tagih untuk perpanjangan visa ini.
Selain itu, saya sudah mendaftar untuk periksa kesehatan. Minggu depan, sesuai dengan jadual dari pihak klinik, saya akan ke sana untuk pemeriksaan.
Mudah-mudahan semuanya lancar.
Comments