Sebagian tokoh ingin dikenal dengan outfit khas yang mereka kenakan setiap kali tampil di depan umum atau media, misalnya Jokowi (kemeja putih, lengan digulung, dan tanpa dimasukkan ke dalam celana), Dahlan Iskan (kemeja putih, lengan digulung, celana hitam, dan sepatu sport), Andy F. Noya (dasi dan lengan kemeja yang selalu digulung), dan Prabowo (kemeja krem safari). Atau Aa Gym (sorban lilit) dan Larry King (suspender). Buat mereka, tentu hal demikian dianggap penting. Mereka harus bersaing dengan tokoh-tokoh lain agar dapat diingat baik oleh masyarakat. Differensiasi.
Mereka memang berhasil menguatkan image diri sendiri. Di kehidupan kita sehari-hari, secara sengaja maupun tidak, kita pun dapat melihat teman atau teman kerja melakukan hal yang sama dengan para tokoh yang saya sebutkan di atas. Seorang sahabat saya, tiap hari kerja menggunakan celana jeans dan batik. Sahabat yang lain, selalu berpakaian hitam, dari kemeja hingga sepatu. Saya sendiri? Tak bisa konsisten. Satu waktu, sedang mood pake khaki dan sneakers ke tempat kerja. Namun di waktu yang lain, saya ganti. Well, mood sangat mempengaruhi penampilan. Lagian, tentu saja, saya tidak punya kepentingan untuk profiling diri sendiri senekad itu.
[Foto-foto diambil dari berbagai situs]
Comments