Menengok beberapa sahabat saya, cemburu rasanya. Banyak dari mereka sudah menulis dan menerbitkan buku. Saya punya mimpi juga bisa menulis dan menerbitkannya. Usaha untuk menulis bukan sekali dua kali saja, tapi sering. Namun seringkali ide kandas tak berujung. Padahal, menghubungi penerbit itu gampang sekali. Jalan menuju penerbitan pun tidaklah sulit saya kira. Persoalannya adalah, naskah buku yang diharapkan selesai, ternyata tak selesai.
Lalu saya berharap ada seorang mentor yang bisa membantu saya menyelesaikan menulis buku. Iseng saya browsing. Voila! Ternyata banyak! Ah, saya kurang gaul selama ini.
Memang jodoh.Ketika saya mengajukan ide untuk mengikuti sebuah writing camp yang diadakan oleh sebuah perusahaan, pihak fakultas setuju. Bahkan uang bisa cair dalam satu jam. Iyalah, karena menulis buku adalah urusan profesi dan menjadi salah satu hal yang harus dikerjakan oleh seorang dosen, mereka perlu menyediakan uang untk mendukung. Pokoknya, alhamdulillah.
Tiga hari dikarantina di sebuah vila di Sentul. Bersama beberapa peserta lain yang datang dari beberapa daerah. Mulai pagi, selesai siang. Mabok, tapi seru. Di hari terakhir, bahkan ada seseorang dari penerbit yang siap menampung naskah jadi. Eh, siapa tahu berjodoh juga.
Comments