Saya lupa bawa uang cash. Jadi, yang saya cari adalah stasiun kereta. Di kantong, cuma ada kurang dari 100 rupee. Untuk makan siang saja rasanya tak cukup. Ketika saya bertanya pada sejumlah orang, tidak satu pun yang tahu pasti di mana dan seberapa dekat atau jauh. Mereka cuma bilang, terus saja jalan. Ngok! Ketika saya tanya lagi di mana stasiun terdekat, mereka menunjuk satu arah. Begitu saya ikuti arah yang ditunjuk, ternyata jauuuuuuuh. Mungkin tiga atau empat kilo meter. Sampai-sampai saya blusukan ke terminal dan pasar sayuran.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments