Salah satu kegiatan kelas di mata kuliah Business English yang saya ajar, mahasiswa saya minta untuk menulis essay tentang an ordinary person with an extraordinary story. Mereka menulis di atas selembar kertas, berserta foto dari orang yang mereka nominasikan. Lalu kertas-kertas itu ditempel di dinding dan mereka satu per satu bercerita. Tentu saja dalam bahasa Inggris.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments