Waktu tadi pagi pamit mau jalan, nyonya rumah nawarin payung tapi saya tolak. Ketika ternyata hujan tak ada putusnya, saya merasa bodoh sekali. Semua orang di jalan yang saya temui pakai payung semua. Mungkin begini musim hujan di Tiongkok. Saya hanya mengandalkan jaket untuk nutupin badan biar tidak terlalu basah, dan tidak tembus tas karena betisi laptop.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments