Transit di Dhoha. Saya manfaatkan untuk mengetik paper. Menurut itenerary hanya tiga jam. Tapi ternyata, Berlin Air sedianya mengangkut saya ke Berlin, terlambat hingga tiga jam. Bosan tentu saja. Namun karena penumpang lain tenang, saya ikut tenang. Mereka cuma panik sekejap, lalu kembali tenang. Entah dalam hati mereka.Saya hanya memikirkan bagaimana dengan jadwal penerbangan pesawat saya yang ke Swiss nanti.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments