Djaali, Rektor UNJ telah dilengserkan, untuk sementara. Saya sempat bertanya ke pihak Kemenristekdikti, mengapa untuk sementara? Jawaban mereka, agar tidak bisa di-PTUN-kan. Baiklah. Hanya tak mengerti bahasa hukum. Namun itu saja sudah sangat menghibur. Rektor yang tamak dan pongah itu akhirnya turun. Dan, mahasiswa menunjukkan dukungan mereka terhadap keputusan Menteri dengan cara melakukan aksi dukungan di depan Gedung Rektorat.
Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.
Comments