Salah satu aturan yang paling menyebalkan yang pernah ada di UNJ adalah kewajiban dosen untuk memindai jari sehari tiga kali. Banyak yang tertib menurut, banyak juga yang tidak. Saya, bukan dosen yang patuh dengan aturan konyol tersebut. Sesempatnya saja. Dampaknya, gaji tidak penuh, sebodo amat.
Saya punya pendapat, pekerjaan dosen itu harusnya fleksibel soal waktu. Saya bangun setiap hari jam atau atau jam 3 pagi. Mulai bekerja. Menulis. Memeriksa tugas mahasiswa. Membaca draft skripsi. Nah, kegiatan saya yang saya lakukan di luar kampus apa tak bisa dihargai? Jika saat itu pihak kampus tidak menghargai, biar saja hanya saya yang menghargai. Lalu untuk apa saya patuh pada peraturan yang melecehkan profesi saya sebagai dosen?
Maka, ketika Rektor lama tumbang, Rektor baru sudah dilapori perihal ini. Keputusannya sejak Oktober ini, pindai jari hanya sekali dalam sehari antara jam 6 pagi hingga jam 6 sore, disambut dengan haru biru oleh banyak dosen. Sekarang, dosen tidak punya kewajiban hadir seharian dan bisa datang kapan saja.
Memiliki pemimpin, seharusnya memang cerdas.
Comments