Saya bangun tengah malam, tak bisa langsung tidur lagi. Teringat banyak pekerjaan yang berderet minta diselesaikan. Jreng, hingga menjelang subuh setelah antrian pekerjaan sebagian saya selesaikan, mata sudah mulai berat. Meskipun belum tuntas, tapi saya harus kompromi. Tidur.
Dan pagi ini menjadi tak terlalu bersemangat ketika membuka inbox. Ada pengumuman dari Endeavour! Hasil seleksi post-doc sudah keluar. Ngok. Gagal lagi. Hampa rasanya. Kecewa sangat. Tapi tentu saja tak perlu berlarut-larut, dua menit kemudian saya berusaha keras untuk menata hati. Hari ini pekerjaan-pekerjaan sudah menanti. Move on. Cari peluang lain.
Saya menghibur hati. Sewaktu saya gagal seleksi program post-doc SAME yang diselenggarakan Dikti, tak lama dari pengumuman itu, saya berangkat ke Swiss dan hampir sebulan saya tinggal di sana. Saya juga punya kesempatan membantu pergerakan teman-teman di UNJ untuk bertarung menggulingkan rektor lama yang jumawa. Kegagalan kali ini, saya percaya bukan karena saya benar-benar gagal. Menurut saya, karena saya sedang fokus membantu UNJ untuk memperbaiki kondisi dan citra Pascasarjana UNJ yang luluh lantak gegara ulah rektor lama.
Comments