Bahkan sahabat-sahabat saya selalu menanyakan untuk apa saya puasa Senin dan Kamis. Lalu saya harus jawab apa? Jika saya katakan bahwa ini sunnah, mereka tak begitu percaya karena menurut mereka aya tak begitu religius untuk mengatakan itu. Kening saya tak hitam. Tak setiap bedug tiba saya ke masjid. Tak setiap tindakan dan ucapan menunjukkan.
Lalu saya harus jawab apa? Haha. Sabodo teuing.
Sejak masih di SD saya berpuasa Senin-Kamis, bahkan ketika SMP, SMP, kuliah, dan setelah bekerja. Meskipun kadang off kadang on, tapi sebisa mungkin saya berpuasa. Pernah juga lama tidak berpuasa. Namun beberapa tahun terakhir, saya kembali berpuasa setelah melihat banyak dosen di lingkungan saya bekerja berpuasa.
Lalu saya harus jawab apa?
Ketika saya bilang bahwa berpuasa Senin-Kamis adalah sunnah dan mereka tak percaya saya mengatakan itu, kadang saya mengatakan bahwa puasa yang saya lakukan karena kebiasaan. Ada benarnya.
Namun apapun, insyaallah saya akan terus melakukan ini. Saya merasa, puasa adalah doa. Jika saya berpuasa dari Subuh hingga Magrib, berarti selama itulah saya berdoa, meskipun tak terucap, meskipun tak terpanjatkan. Saya percaya Sang Maha Pembuat mengetahui apa pun niat saya di balik setiap puasa yang saya lakukan.
Saya berpuasa, ketika saya menyadari saya berdosa banyak Saya berpuasa, ketika saya menyadari bekelemahan banyak. Saya berpuasa, ketika saya menyadari berkeinginan banyak. Puasa bagi saya, adalah berdoa, berkebiasaan. Demi Allah.
Comments