Saya rindu Tukang Pos mengantar sejumlah surat atau kartu pos ke mailbox depan rumah. Kemana mereka perginya? Apakah sudah ada pengurangan karyawan di Kantor Pos? Atau memang sudah tak ada surat buat saya yang perlu diantar?
Saya rindu Tukang Pos mengantar surat-surat buat saya. Surat dari kekasih, surat dari sahabat, surat dari kerabat. Ah, sejak SMS dan email merajalela, saya pun tak lagi merangkai kata di kertas wangi, tak lagi membeli dan menempel prangko dengan menjilat bagian belangkangnya. Saya tak lagi pergi ke Kantor Pos.
Saya rindu snailmail, meskipun harus makan berhari-hari untuk bisa tiba ke alamat yang saya tulis, namun saya selalu menikmati masa-masa itu. Saya rindu, ketika tiba di rumah sehabis kuliah atau kerja, setumpuk surat dan kartu pos memenuhi mailbox.
Apa yang terjadi hari-hari ini? Some annoying private courirs rajin sekali mengetuk pintu. Sebentar mengantar tagihan kartu kredit, sebentar mengantar tagihan TV langganan, sebentar mengantar tagihan internet, sebentar mengantar tagihan handphone. I wish I could kill them all, but I always remember a phrase sounds 'don't kill the messanger'.
Comments
aku senang dengan warna page-nya yang baru, lebih segar daripada depressing black.
usep, archive yang di sidebar dimunculkan dong jadi kita bisa digging cerita lama.
okee... sukses dan sehat selalu!
himavant
h