Skip to main content

Hoax from Microsoft Sweepstakes Promotion

Email ini, masuk ke inbox Yahoo saya dan dapat dipastikan sebagai hoax, bohong, penipuan:


100 Victoria St, London SW1E 5JL
United Kingdom

Customer Service.
Your Batch No: 2011/19803/CMT
Your Reference No: UK/9420X/05

OFFICIAL WINNING NOTIFICATION.

We are pleased to inform you of the release of the long awaited results of Sweepstakes promotion organized by Microsoft Corporations, in conjunction with the FOUNDATION FOR THE PROMOTION OF SOFTWARE products, (F.P.S.) held February 2011, in London. Where in your email address emerged as one of the online Winning emails in the 2nd category and therefore attracted a cash award of 550,000.00 Pounds (Five Hundred and Fifty Thousand Pounds Only) and a Toshiba laptop. To begin your claim, do file for the release of your winning by contacting our Foreign Transfer Manager with your reference and your batch numbers for verification.

(Foreign Transfer Manager)
Mr. Parry Cole
Tel: +44 704-571-0545
Email : claimsdept111@live.co.uk

The Microsoft Internet E-mail lottery Awards is sponsored by former CEO/Chairman, Bill Gates and a consortium of software promotion companies. The Intel Group, Toshiba, Dell Computers and other International Companies.The Microsoft internet E-mail draw is held periodically and is organized to encourage the use of the Internet and promote computer literacy worldwide.


Congratulations!!

Sincerely,

Mrs. Rose Patrick
Co-ordination
Microsoft Sweepstakes Promotion

Comments

Anonymous said…
Secam tuh gan. Kalo bener dari Microsoft Corporation, e-mail nya juga pake domain @microsoft.com kalo ga salah.

Popular posts from this blog

Out of The Box

Saya sedang tidak berminat berpaguyuban. Saya ingin banyak meluangkan waktu sendiri. Melakukan banyak hal yang berbeda dari biasanya, menemukan komunitas baru, dan lain sebagainya. Pelan-pelan saya melepaskan ketergantungan dari riuhnya pertemanan yang hiruk pikuk: bergerombol di cafe, bergerombol di club, bergerombol di bioskop. Waktu seperti menguap tanpa kualitas. Belakangan, saya jadi punya banyak waktu untuk mengecilkan lingkar perut, banyak waktu untuk membaca buku, membiarkan diri saya melebur dengan komunitas dan teman-teman baru, dan yang lebih penting, saya bisa punya waktu untuk mengamati diri saya. Sekedar merubah pola.

Billboard Udud

Pemprov DKI serius untuk menelikung para perokok aktif. Setelah mengeluarkan larangan merokok di beberapa kawasan, disusul dengan larangan beriklan bagi produsen rokok di jalan-jalan protokol. Mestinya, mulai Maret lalu, billboard iklan rokok yang semarak di sepanjang Sudirman, Gatot Subroto, dll itu tak sudah tak boleh lagi terpasang. Namun, pengecualian bagi pemasang iklan yang masa tayangnya belum habis, ditunggu hingga akhir masa kontrak. Sesederhana itukah? Seperti bisa ditebak, larangan-larangan apa pun yang diberlakukan pasti selalu diikuti sebuah koalisi kolusi. Tak ada hukuman bagi pengiklan iklan yang masih memasang billboardnya di sana walaupun tenggang waktu sudah terlewat. Yang terjadi adalah, adanya perpanjangan kontrak sebelum tenggang waktu itu habis. Sehingga iklan-iklan rokok itu akan terus terpasang selama masa kontrak yang diperpanjang. Jika perlu, kontrak untuk jangka waktu hingga masa kepemimpinan Sutiyoso berakhir. Sambil berharap, pemerintah provinsi yang baru a...

Payudara di Televisi Kita

Stasiun televisi kita, makin sering menampilkan program tv dengan bumbu payudara. Mungkin untuk menarik minat penonton. Semakin banyak penonton yang menyaksikan tayangan-tayangan mereka, rating acara akan membumbung, dan pengiklan datang. Namanya kompetisi, ya, bo. Tengok saja panggung dangdut, panggung penari, peragaan busana, hingga seserahan sambutan pun tak luput dari sajian payudara. Beberapa siaran langsung, lainnya siaran tunda. Katakan, 'munculnya' payudara di acara tersebut adalah sebuah insiden. Sangat maklum jika kejadian tersebut terjadi pada siaran langsung. Namun jika tayangan itu bukan langsung dan masih juga kecolongan? Please, deh. Jika peristiwa-peristiwa itu memang tak dikehendaki bersama, demi amannya, apa sebaiknya pihak stasiun membuat rambu-rambu khusus perihal busana seperti apa saja yang boleh digunakan oleh siapapun yang akan disorot kamera? Tentunya tanpa harus memasung demokrasi berekpresi.