Lepas magrib, seorang ibu dengan segerombol pasukan yang jarak rumahnya sekitar seratusan meter dari tempat tinggal saya menggedor pintu rumah. Dia menuntut pertanggungjawaban karena katanya, saya telah melindas kaki anaknya dengan kendaraan yang saya kendarai. Langsung lusinan pertanyaan keluar dari mulut saya: Kapan? Tadi Jam berapa? Pokoknya tadi Kenapa tadi pas kejadian tak teriak? Ibu siapanya korban? Teman Tadi katanya anak? Di sebelah mana kejadiannya? Di sana, jalan ini dekat itu... Bye. Saya tidak lewat jalan itu. Katanya ada saksi juga, seorang perempuan muda berparas cantik. Pertanyaan sama saya ulangi. Tadi, barusan. Tadi apa barusan? Iya, tadi. Tadi apa barusan? Iya, barusan. Ciri-ciri yang menyopir mobil? Perempuan. Berjilbab. Bye...
Remeh temeh cerita sehari-sehari, prasasti bahwa saya pernah singgah di planet ini