Ada beberapa kejadian tidak menyenangkan yang saya alami di Solo ini. Pertama, tiket saya tidak diganti penuh oleh panitia pengundang. Bayangkan, saya diundang untuk bekerja membuat soal untuk guru-guru yang mengikuti kompetensi profesi, boro-boro profesionalisme saya dibayar, ini malah harus nombok. Sangat tidak fair. Makanya sekalian saja saya tidak ambil uang penggantian tiket yang mereka tawarkan. Mending kalau nomboknya cuma sepuluh hingga dua puluh ribu, ini 1,3 juta! Tadinya, saya pikir saya akan mendapatkan honor tinggi. Secara kegiatannya di Solo non jauh di mato dari Jakarta. Eh, malah buntung. Well, pura-pura ikhlas saja. Haha. Perlu waktu tentu saja untuk bisa menerima penghinaan ini. Berikutnya, saya tidak membaca seksama tiket pulang ke Jakarta. Saya pikir, pesawat saya berangkat jam 5.15pm. Ternyata jam 4pm. Padahal, jam 4pm tadi saya masih di hotel mengerjakan berbagai kerjaan. Rugi dua kali. Tiba di bandara, saya harus nambahin 700 ribu lagi supaya bisa pula...