Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

Siap-siap Wisuda

Wisuda tinggal hitungan hari. Mahasiswa-mahasiswa ini membuat foto session di kampus sebelum hari wisuda tiba.

Selamat Datang Mahasiswa Baru

Mulai tahun ini, UNJ menjaga ketat agar kegiatan-kegiatan penyambutan mahasiswa baru agar jauh dari anarkis. Maka, semua mata harus terbuka, ikut mengawasi.

Before They Leave

Calon-calon wisudawan berkumpul di kampus untuk terakhir kalinya.

Senin-Kamis

Atasan saya di kantor rajin puasa Senin-Kamis. Kebiasaannya ini menginspirasi saya. Lalu, sejak minggu lalu, saya niatkan untuk puasa sunnah ini. Alhamdulillah, lancar, dan istri saya juga mendukung dengan menyiapkan makanan sahur. Malah, kok, saya ingin puasa setiap hari. Tapi, setelah browsing, ternyata tidak ada dalilnya. Well, untuk sementara, saya puasa Senin-Kamis dulu saja. Ada keinginan, nanti, akan berpuasa Daud, puasa selang-seling. Urusan puasa Senin-Kamis, sebetulnya sudah saya lakukan sejak saya masih kelas lima SD, bahkan hingga saya kuliah semester-semester awal. Selebihnya, karena kos, tidak ada dapur dan susah mencari warung makan jam-jam malam yang masih/sudah buka, repot juga. Dulu, Bapak saya melakukannya rutin dan saya benar-benar terinspirasi oleh Bapak saya itu.  Saya ingin mulai lagi mendekat sama Allah. Ingat umur yang mulai menua. Ingat bahwa satu per satu sahabat saya sudah berpulang. Bahwa saya pun mungkin tinggal menunggu waktu saja. Tak ada ya...

PNS Upacara Bendera

Ah, tidak pernah menduga kalau saya akan mendapat dan memakai kemeja batik Korpri. Duluuuu sekali, saya melihat semua PNS memakai batik biru ini. Lalu lama sekali batik ini menghilang tak digunakan. Kali ini muncul kembali. Bersamaan dengan upacara 17 Agustus, dosen-dosen gegap gempita kumpul bersama, dan berbatik Korpri.  Sebetulnya, saya punya undangan lain, yaitu upacara di Istana Merdeka. Namun tak saya ambil, saya biarkan isteri saya saja yang pergi. Nah, karena isteri saya pergi, padahal anak kecil tidak boleh diajak serta, saya kebagian jaga Barley. So, buat Barley, in adalah upacara 17 Agustu pertama buatnya. 

Tentang Emak

Pagi-pagi, dapat kiriman video komersil sebuah restoran Thailand. Tentang Hari Ibu, tentang Ibu. Duh, selama menonton video itu, bikin air mata saya deras mengalir. Lalu tiba-tiba jadi kangen Emak saya.  Emak saya lahir tahun 1943, sepuluh tahun lebih muda dari Bapak. September ini, umurnya akan 72 tahun. Sudah sepuh. Sementara Bapak, sudah pergi mendahului sekitar dua puluh tahunan lalu. Hingga saat ini, alhamdulillah, Emak diberi kesehatan yang baik, kecuali keluhan-keluhan kecil.  Salah satu alasan saya ingin buru-buru pulang dari Australia adalah, ingin segera kembali berkumpul dengan Emak saya, sehingga saya bisa menjaga beliau, meskipun tak tinggal satu kota. Saya selalu ingin Emak saya sehat. Lahir dan bathin. Dan saya ingin Emak bahagia di usia lanjutnya. Ingin mengabulkan seluruh keinginannya.  Saya yakin Emak tidak ingin meminta makanan enak. Emak hanya ingin pergi umrah. Meskipun beliau sudah pernah berhaji bersama Bapak sekian puluh tahun lalu...

@Mall Kelapa Gading

Ready for the Graduation Day

Sore ini mendapat kunjungan dari mahasiswa-mahasiswa bimbingan saya. Well, hampir tiap hari sih, mereka datang ke kantor untuk macam-macam urusan. Hal yang special hari ini karena mereka datang membawa pizza! Bukan karena pizza-nya yang membuat saya terharu, mereka datang dengan hati yang super lega karena mereka benar-benar siap untuk wisuda nanti.  Datang, lalu pergi. Datang yang baru, lalu pergi lagi.

Bertemu Uni of Canberra

On the way to the meeting Helen in action With Francis Back to the office on a cab Kesempatan bertemu delegasi dari University of Canberra, membicarakan masa depan hubungan antara UNJ dan mereka. Semoga ada jodoh dipertemukan kembali dalam berbagai bentuk kegiatan.

BUJANG IN TOWN

Jumat selepas jam kantor. Jalanan kota seakan show room kendaraan yang tak tertata dengan baik. Macet sepanjang jalan pulang memang biasa. Ditambah dengan hujan yang turun mulai beberapa saat lalu. Januari selalu seperti ini. Sebetulnya bukan kebiasaan saya untuk keluar kantor di waktu-waktu seperti itu. Biasanya saya akan berlama-lama di kantor, mengisi waktu dengan browsing, baca tulis email, atau menyanyi keras-keras mengikuti lagu-lagu dari MP3. Ketika langit sudah betul-betul gelap dan saya rasa volume kendaraan di jalanan sudah sedikit menyusut, baru saya berkemas. Banyak bagian badan jalan tergenang air hujan. Mendekati sejumlah kolong fly over , jalan menyempit disesaki para pengendara motor yang berteduh. Hanya menyisakan sedikit ruang buat kendaraan roda empat untuk berlalu sehingga kemacetan kian menjadi-jadi. Saat arus kendaraan tak bergerak sama sekali, saya biarkan wiper tidak bekerja. Memandangi curah air yang berjatuhan di atas cembung kaca mobil yang ...

BUJANG IN TOWN 2

Kembali ke kantor. Tumpukan kertas penuh angka-angka menyita persegi empat meja. Sisa luas yang tersedia di tutupi oleh notebook yang aku biarkan tertutup. Gelas minum. Alat tulis. Kalender duduk. Agenda. Tumpukan surat dan dokumen. Belum lagi, jadual meeting yang tertulis di post it warna-warni, date line, laporan-laporan, surat ini itu, hhhhhhh… Kata-kata benda yang tanpa aku tahu, kapan saja bisa jadi monster dan menelanku bulat-bulat hingga aku tak sempat lagi berteriak minta tolong. Ditambah, sejumlah rekan di kiri kanan. Sempat bertanya juga, apakah mereka rekan-rekan kerja yang sebenarnya ingin aku jadikan teman? Yeah, beberapa mungkin. Beberapa lagi, malas juga kalau harus memasukkan nama-nama mereka ke dalam daftar teman. Bahkan untuk sekedar merekam nomor ponsel mereka. Mereka ada di sekitarku bukan karena aku yang memilih. aku bisa saja punya andil menentukan sejumlah orang yang akan menjadi stafku. Aku berada di antara mereka karena pekerjaan yang mengh...