Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Menjadi Saksi di Pengadilan

Waktu pertama kali mendapat pemberitahuan dari Kemenristekdikti untuk menjadi saksi di pengadilan PTUN atas kasus gugatan mantan rektor UNJ, saya tertegun. Campur aduk perasaan. Beberapa detik kemudian, tentu saja saya setuju. Atas nama kebenaran, atas nama UNJ yang selama ini saya bela, saya bersedia menjadi saksi, apa pun risikonya. Hari ini saya berdiri disumpah. Hari ini saya duduk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para Majlis Hakim dan pengacara pembela Kemenristekdikti. Alhamdulillah, semua pertanyaan bisa saya jawab dengan lancar.  Dan pihak penggugat tak muncul satu pun. 

UNS untuk Kedua Kali

Desember 2016, saya mengunjungi UNS di Solo, untuk sebuah investigasi yang berkaitan dengan kasus plagiat alumni UNJ. Kali ini, kembali saya mengunjungi kampus ini, untuk tujuan lain. Siapa sangka, apa yang saya lakukan hampir dua tahun tahun lalu itu menjadi peristiwa yang maha penting untuk menunjukkan betapa kami sangat menaruh perhatian pada kasus-kasus plagiarisme. Minggu depan saya akan menjadi saksi di pengadilan PTUN. Untuk itu, saya harus terus hidup hingga hari besar itu tiba. 

Mural di Terminal Tiga Soeta

Beberapa hari lalu saya mendapat undangan untuk menjadi reviewer modul Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan. Saya bisa menolaknya. Tapi mungkin tak baik. Anggap saja ini tugas negara, yang memang benar tugas negara. Saya harus ke Solo sore ini. Kali ini, saya menyempatkan memotret beberapa desain mural di Terminal Tiga Bandara Soeta, meskipun sudah sering melewati. Keren. Saya suka. 

Mengapa Saya Berpuasa Senin-Kamis?

Bahkan sahabat-sahabat saya selalu menanyakan untuk apa saya puasa Senin dan Kamis. Lalu saya harus jawab apa? Jika saya katakan bahwa ini sunnah, mereka tak begitu percaya karena menurut mereka aya tak begitu religius untuk mengatakan itu. Kening saya tak hitam. Tak setiap bedug tiba saya ke masjid. Tak setiap tindakan dan ucapan menunjukkan. Lalu saya harus jawab apa? Haha. Sabodo teuing.  Sejak masih di SD saya berpuasa Senin-Kamis, bahkan ketika SMP, SMP, kuliah, dan setelah bekerja. Meskipun kadang off kadang on, tapi sebisa mungkin saya berpuasa. Pernah juga lama tidak berpuasa. Namun beberapa tahun terakhir, saya kembali berpuasa setelah melihat banyak dosen di lingkungan saya bekerja berpuasa. Lalu saya harus jawab apa? Ketika saya bilang bahwa berpuasa Senin-Kamis adalah sunnah dan mereka tak percaya saya mengatakan itu, kadang saya mengatakan bahwa puasa yang saya lakukan karena kebiasaan. Ada benarnya. Namun apapun, insyaallah saya akan terus melakuk...

Pelatihan Penulisan Artikel @Pascasarjana

Waktu saya sehari-hari belakangan ini tercurah untuk Pascasarjana UNJ. Banyak pekerjaan besar yang perlu dilakukan untuk memperbaiki lembaga ini. Kali ini, dua event besar di Pascasarjana hari ini. Pertama, pelatihan penulisan artikel ilmiah untuk para dosen di Pascasarjana. Yeay, bahkan para guru besar tetap berendah hati untuk terus belajar. Mengharukan, bukan? Ini yang terus memotivasi saya untuk terus mau belajar, seperti mereka ini. Kedua, focus group untuk membahas panduan penulisan proposal dan laporan penelitian. Saya bukan narasumber, hanya bagian wara-wiri menyiapkan segala sesuatunya.

Research Clinic @Pascasarjana UNJ: R&D

Seharusnya, ada rekan dosen yang mengisi materi Research and Development (R&D) untuk kegiatan Research Clinic minggu ini. Sayangnya, rekan yang sudah berkomitmen mau hadir itu mendadak tak bisa dihubungi. Padahal kegiatan sudah terjadwal dan pesertanya sudah banyak yang mendaftar. Well, demi menjaga komitmen, akhirnya saya turun juga mengisi kekosongan ini. Alhamdulillah, saya bisa mengajari mahasiswa. sekaligus saya juga dapat belajar dari mereka dengan beragam kasus yang sedang mereka kerjakan. 

Puisi: Kasmaran

Inikah rindu Saat waktu menjauhkan, semilir rasa aneh mengiris Saat delik mataknya tak tertemukan, segenggam udara ingin kuremukkan Saat derai tawanya tak tergenggam, segumpal loyang ingin kuhangatkan Saat hangat tubuhnya tak terdefinisikan, setumpuk bunyi ingin kubacakan Inikah rindu Detik-detik yang menyusut di balik ruam Detak yang berhamburan di ruang senyap Di mana dia Inikah rindu Gerak tubuh yang mulai kebas mencari dia Entah Rabu entah abu yang mengembalikan Entah waktu entah ragu yang menyembunyikan Namun aku yakin rindu ini untuknya Namun aku malu untuk mengakui bahwa rindu ini untuknya Namun dia tak tahu bahwa rindu ini untuknya Terlalu kuat katup ini untuk dibuka Terlalu lemah hati ini untuk membuka Rindu ini, bahasa yang tak terkatakan ... 

@Teras Rumah

Weekend. Lagi malas keluar rumah. Lagian, pekerjaan banyak. Maka, bekerja sambil ngasuh-lah.

Bertemu Pak Danny

Ini Pak Danny, sahabat saya, orang Indonesia yang menjadi warga negara Belanda sejak tahun 1960-an, yang saat ini sedang berkunjung ke tanah air. Agustus tahun lalu, saya berkunjung ke rumah beliau di Belanda. 

Menjadi Mentor untuk Mawapres Kopertis 3

Delapan orang mahasiswa sudah berhasil terjaring untuk mewakili Kopertis Wilayah 3 untuk bertanding pada event Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional. Dari delapan orang ini, ada perwakilan dari Binus, UPH, YAI, dan LSPR. Kali ini, saya dan sejumlah juri memberikan berbagai macam kritik dan masukan kepada para mahasiswa terpilih ini. Good luck untuk semua!

@GPS

Pulang kerja, mampir ke Green Pramuka Square. Ada meeting dadakan dengan seorang sahabat, membahas beberapa gosip. Hahah.

Puisi: Bukan Rasa Biasa

Bukan Rasa Biasa Ruang hati menghampa sekejap  Ada bagian yang tak terisi Kukira tentang dia  Dinding sewarna gading Dan dia di hadapan Namun antara terbentang Hawa sekeras petang, yang akan pergi begitu surya silam Namun dia  terjiplak pada setiap rupa Dan antara tetap terbentang Kukira tentang dia Sesaat aku menggenggam geram yang tak mampu aku gumamkan Lalu kelu buku-buku jari  Meranggas di ujung-ujung pagi Berharap dia Bukan tentang pilihan karena dia bukan untuk dipilih Bukan tentang rasa biasa karena waktu yang memilihkan  Sesaat dia melintas Pada setiap tuma'ninah  Pada deru Pada tempias setiap hujan Kukira masih dia Aku merasa Rasa ini, bukan rasa biasa

Another Documents to Finish

Satu hari dua malam berjibaku menyelesaikan dokumen-dokumen kampus. The sama team, the same spirit, the same vision. Pascasarjana UNJ, harus hebat.

Lulus Kuliah, Kerja, Menikah ...

Salah seorang mantan mahasiswa saya menikah. Biasanya saya tak terlalu memprioritaskan untuk datang jika mendapat undangan seperti ini. Tapi kali ini berbeda. Belum lama lulus kuliah, kerja, lalu menikah. Mungkin idealnya jalan hidup seperti itu. Masih mudah sudah punya anak, tua sedikit bisa lebih fokus untuk urusan lain. Tapi kan tidak semua orang punya nasib demikian.  Saya jadi teringat dengan beberapa obrolan dengan rekan-rekan dosen. Lulus kuliah S-1, beberapa tahun kemudian menikah, berketurunan, lalu ketika memasuki umur 40, mereka sudah mapan lahir bathin. Fokus pada keluarga dan pekerjaan.  Kontras dengan jalan hidup saya. Kuliah selesai, kerja, kerja, kerja. Main, main, main. Baru memikirkan berumah tangga kemudian. Well, Allah punya rencana untuk setiap hamba-Nya.