Siang itu, karena ditagih harus memberikan laporan ke kantor saat itu juga, saya balik rumah. Padahal di kampus sedang seru merapikan proposal yang mesti kelar akhir minggu karena saya sudah dijadualkan seminar proposal akhir bulan. Untung jarak kampus ke rumah dekat. Tiba di rumah, jantung saya berdegup ketika mendapati sebuah paket ditujukan untuk saya: dari konjen Amerika! Pasti passport. Betul saja. Satu minggu sebelumnya, saya memang datang ke konjen Amerika melamar untuk mendapat visa. Dengan rasa penasaran, saya langsung buka. Eh, alhamdulillah. Permohonan visa saya dikabulkan. Sekarang, visa untuk lima tahun untuk berkunjung ke Amerika sudah di tangan. Senang sekali rasanya. Saya merasa mimpi tadi malam sebagai omen untuk kemenangan hari ini. Yeah, baru kali ini rasanya saya menghubungkan sebuah kejadian dengan mimpi. Semoga segala urusan untuk berkunjung ke sana untuk conference bulan Juni nanti, dimudahkan jalannya oleh Allah. Insyaallah.
Remeh temeh cerita sehari-sehari, prasasti bahwa saya pernah singgah di planet ini