Belum kawin juga? Inget umur! Gendut. Olah raga, dong! Masih indekos? Kapan punya rumah? Kayaknya loe bau, deh. Jorok! Heran. Kok bisa, sih, loe ngga suka jazz? Bagaimana bisa berwibawa kalo makanan pedas aja nggak suka? Dear, oh, dear. Bersyukurlah dengan apa yang kalian miliki sekarang. Pegang erat-erat supaya bisa kalian miliki selama kalian kehendaki: pasangan hidup, kekayaan, kesohoran, pangkat, selera tentang musik, makanan, ... Seakan mereka akan abadi menjadi milik kalian. Seakan semua itulah yang membahagian kalian. Namun apakah yang menjadi patokan tentang status sosial dan standar moral yang kalian miliki bisa juga menjadi patokan bagi saya? Dengan itukah kemudian kalian merasa punya hak untuk menghakimi dan menjalimi saya yang tidak seberuntung kalian? Karena saya masih bujang? Karena saya berperut gendut? Karena saya belum punya rumah? Karena badan saya tidak wangi? Karena saya lebih suka new age ? Karena saya tak memilih camu-camu? Ah, saya marah, ya?
Remeh temeh cerita sehari-sehari, prasasti bahwa saya pernah singgah di planet ini