Saya mendapat email pendek dari seorang sahabat. Setelah belasan tahun menikah, dia kan mengakhiri perkawinannya. Seorang sahabat lain, baru saja memutuskan hubungan dengan kekasih gelapnya dan memutuskan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Dua buah kabar yang mengagetkan yang saya terima pada hari yang sama. Kaget yang menyedihkan dan kaget yang menggembirakan. Saya tercenung sejenak, dari sudut mana saya bisa mengambil nilai positifnya? Ketika saya mengenal dua sahabat saya ini sekian tahun lalu, mereka sudah dalam posisi masing-masing dengan permasalahannya. Pada hal-hal tertentu, bahkan sekilas saya menemukan banyak persamaan dari keduanya: energik, supel, superaktif, selalu ingin dikelilingi teman-teman, selalu ingin mempelajari hal baru, easy going, dan menyukai semua aktifitas luar rumah. Mereka mengeluh hal yang sama: pasangan yang membosankan. Makin lama perbedaan pandang terhadap banyak hal menjadi sangat tajam. Jurang jadi semakin melebar. Pasangan menjadi poses...